A. Alat
1. Voltmeter
DC Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki- kaki Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.
Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter
Spesifikasi
Jangkauan pengukuran(Range) : 120 Amper meter
Keakuratan : 1%
Skala : linier
Sensitifitas : 1 ohm/m
Tipe jarum : elektromagnet
B. Bahan/komponen
1. Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya.
2. Ground
Ground pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah memberikan perlindungan ke seluruh sistem serta menetralisir cacat yang disebabkan daya yang kurang baik atau kualitas komponen yang tidak standar.
Spesifikasi
3. Transistor
Transistor merupakan alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
- Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
- Output voltage: dc 1~35v
- Max. Input current: dc 14a
- Charging current: 0.1~10a
- Discharging current: 0.1~1.0a
- Balance current: 1.5a/cell max
- Max. Discharging power: 15w
- Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
- Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
- Ukuran: 126x115x49mm
- Berat: 460gr
Tabel 7.1 mengulas hasil dasar dan menunjukkan kesamaan dalam pendekatan untuk sejumlah konfigurasi bias FET (Field Effect Transistor). Ini juga mengungkapkan bahwa analisis konfigurasi dc untuk FET adalah cukup mudah. Setelah karakteristik transfer ditetapkan, bias jaringan garis dapat ditarik dan titik-Q ditentukan di persimpangan transfer perangkat karakteristik dan kurva bias jaringan. Analisis yang tersisa hanyalah sebuah aplikasi hukum dasar analisis rangkaian.
- Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
- Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
- Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
- Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
- Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian bekerja
Saat tegangan pada gate (VG) lebih negatif dibandingkan source (VS), arus yang mengalir dari drain ke source (ID) akan berkurang.Tegangan pada drain (VD) diukur relatif terhadap ground dan dapat berubah sesuai dengan arus drain yang mengalir melalui RD.Jika VG lebih negatif, ID akan berkurang, menyebabkan penurunan tegangan pada RD berkurang, sehingga VD meningkat.Sebaliknya, jika VG lebih positif (lebih dekat ke ground), ID meningkat, penurunan tegangan pada RD meningkat, dan VD berkurang.
Saat tegangan pada gate (VG) lebih negatif dibandingkan source (VS), arus yang mengalir dari drain ke source (ID) akan berkurang.Tegangan pada drain (VD) 10k diukur relatif terhadap ground dan dapat berubah sesuai dengan arus drain yang mengalir melalui (RD)10k .Jika VG lebih negatif, ID akan berkurang, menyebabkan penurunan tegangan pada (RD) 10k berkurang, sehingga VD meningkat.Sebaliknya, jika VG lebih positif (lebih dekat ke ground), ID meningkat, penurunan tegangan pada (RD) 10k meningkat, dan VD berkurang. Arus yang mengalir pada (RS) 10k adalah penambahan IRG + IRD
Tegangan dari Vdd dibagi oleh R1 dan R2 sehingga menghasilkan tegangan tertentu di gerbang (VG). Tegangan ini menentukan kondisi operasi dari JFET.Jika tegangan gate-source (VGS) cukup negatif, JFET akan berada dalam kondisi cut-off, dan arus drain (ID) akan sangat kecil atau nol.Jika VGS berada dalam rentang tertentu, JFET akan berada dalam kondisi aktif, memungkinkan arus mengalir dari drain ke sourceArus yang mengalir melalui RD (ID) menyebabkan penurunan tegangan di RD, yang berarti tegangan drain (VD) akan berkurang.Arus source (IS) adalah jumlah dari arus gate (IG) dan arus drain (ID), yang dinyatakan sebagai IS = IG + ID. Dalam JFET, arus gate (IG) biasanya sangat kecil sehingga IS ≈ ID.Penurunan tegangan di RD akan meningkat, menyebabkan VD berkurang lebih banyak.Arus yang mengalir melalui RS (R5) adalah jumlah dari arus gate dan arus drain, dan karena IG sangat kecil, arus tersebut praktis sama dengan arus drain (ID).
Gate dari JFET terhubung langsung ke ground (massa), sehingga tegangan gate (VG) adalah 0 volt.Tegangan source (VS) ditentukan oleh penurunan tegangan pada resistor RS akibat aliran arus drain (ID) melalui RS. VS = ID * RS.Tegangan VGS adalah tegangan antara gate dan source, yang dalam hal ini VGS = VG - VS. Karena VG adalah 0 volt, maka VGS = -VS.Jika VGS (yang negatif) cukup untuk menempatkan JFET dalam kondisi aktif (region saturasi atau ohmik), maka arus drain (ID) akan mengalir dari drain ke source melalui JFET.Arus ID menyebabkan penurunan tegangan pada RD, yang mengurangi tegangan di drain (VD). VD = Vdd - (ID * RD).Resistor RS membantu mengatur arus drain dengan menurunkan tegangan source, sehingga mempengaruhi VGS dan pada akhirnya mempengaruhi arus ID.Penurunan tegangan di RD akan lebih besar untuk arus ID tertentu, sehingga VD akan lebih rendah.
Arus IS menyebabkan penurunan tegangan pada RS, yang mengurangi tegangan di drain (VS). VS = Vdd - (IS * RS).Resistor RS membantu mengatur arus drain dengan menurunkan tegangan source, sehingga mempengaruhi VGS dan pada akhirnya mempengaruhi arus ID.Penurunan tegangan di RS akan lebih besar untuk arus IS tertentu, sehingga VS akan lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar