RANGKAIAN SIMULASI DAN PRINSIP KERJA
angkaian ini terbagi menjadi tiga bagian utama:
Kontrol Pompa Air Sumur (Pengisian Tangki)
Deteksi Siang/Malam Hari dan Kontrol Pompa Air Sumur (Kondisi Siang/Malam)
Kontrol Pompa Air Penyiraman Tanaman dan Penghitung Siklus Kelembaban
1. Kontrol Pompa Air Sumur (Pengisian Tangki)
Bagian ini berfungsi untuk mengisi air ke dalam tangki (WATER_TANK)
secara otomatis ketika air di dalamnya habis (kosong).
- Komponen
Utama:
- Sensor
ketinggian air (D): Terletak di bagian bawah tangki, berfungsi sebagai
input logika.
- Tangki
Air (WATER_TANK): Wadah penyimpanan air.
- Gerbang
Logika (U4.A dan U4.C): Gerbang OR (U4.A) dan Gerbang AND (U4.C).
- Relay
(RL1) dan Transistor (Q1): Mengendalikan Pompa air sumur.
- Pompa
air sumur: Bertugas mengisi air ke tangki.
- Prinsip
Kerja:
- Kondisi
Tangki Kosong (Air Habis):
- Sensor
ketinggian air (D) akan memberikan logika HIGH (1).
- Logika
HIGH (1) ini masuk ke Gerbang OR (U4.A) dan Gerbang AND (U4.C).
- Kondisi
Pompa Hidup:
- Ketika
air di tangki habis (D=1), output Gerbang AND (U4.C) akan menjadi HIGH
(1) (asumsi input dari deteksi siang/malam juga 1, yang akan dijelaskan
di poin 2).
- Logika
HIGH (1) ini akan mengaktifkan Transistor Q1.
- Transistor
Q1 yang aktif akan mengalirkan arus ke Relay RL1.
- Relay
RL1 akan menutup saklar dan mengaktifkan Pompa air sumur.
- Kondisi
Pompa Mati:
- Pompa
akan terus bekerja mengisi air hingga sensor ketinggian air (D) tidak
lagi mendeteksi kondisi air habis (misalnya air sudah mencapai
ketinggian tertentu), sehingga input dari sensor air habis menjadi LOW
(0).
- Logika
LOW (0) pada input Gerbang AND (U4.C) akan mematikan output,
menonaktifkan Transistor Q1, membuka Relay RL1, dan mematikan Pompa air
sumur.
- Pernyataan
Kunci:
"Jika air pada tangki habis maka pompa air sumur hidup.
Tangki air habis ditandai dengan logika 1."
Deteksi Siang/Malam Hari dan Kontrol Pompa Air Sumur
(Kondisi Siang/Malam)
Bagian ini menentukan kondisi waktu (siang atau malam) dan
mengatur apakah pompa air sumur diizinkan untuk menyala (khususnya untuk
pengisian yang terhubung ke tangki).
- Komponen
Utama:
- Sensor
cahaya (LDR1): Mendeteksi intensitas cahaya.
- Resistor
Variabel (RV2): Untuk mengatur titik batas perbandingan (referensi
tegangan).
- Komparator
Inverting (U2.A - Op-Amp): Membandingkan tegangan dari LDR dengan
tegangan referensi.
- Seven
Segment Display: Menampilkan waktu (siang/malam) dan kondisi reset.
- Prinsip
Kerja:
- Deteksi
Siang/Malam:
- LDR1
dan R3 membentuk pembagi tegangan.
- Siang
Hari (Banyak Cahaya): Hambatan LDR1 akan sangat rendah,
menyebabkan tegangan di kaki inverting Vin komparator menjadi rendah.
- Malam
Hari (Sedikit Cahaya): Hambatan LDR1 akan sangat tinggi,
menyebabkan tegangan di kaki inverting Vin komparator menjadi tinggi.
- Komparator
Inverting (U2.A):
- Tegangan
referensi ($V_{ref}$) di kaki non-inverting ($V_{i+}$) diatur oleh RV2.
- Siang
Hari: Vin < Vs. Output komparator U2.A menjadi HIGH (1)
(mendekati Vsat).
- Malam
Hari: Vin> Vs. Output komparator U2.A menjadi LOW (0)
(mendekati V0 Ground).
- Kontrol
Pompa Air Sumur Berdasarkan Waktu:
- Output
U2.A yang menandakan Siang atau Malam menjadi salah satu input pada
Gerbang Logika (U4.C) yang mengendalikan pompa air sumur.
- Pernyataan
Kunci: "Pompa air sumur tidak dapat difungsikan ketika malam
hari."
- Ini
berarti, pompa air sumur hanya BISA diaktifkan saat Siang Hari
(Output U2.A = 1).
- Reset
Seven Segment:
- Output
komparator U2.A (kondisi Siang Hari = 1, Malam Hari = 0) juga digunakan
sebagai sinyal RESET untuk Seven Segment Display.
- Pernyataan
Kunci: "Mendeteksi Siang/Malam Hari. Jika malam hari seven
segment akan reset 0..."
- Ini
berarti, ketika Malam Hari (Output U2.A = 0), sinyal RESET
yang terhubung ke Counter (U5) akan aktif, memaksa Seven Segment Display
untuk menunjukkan angka 0.
3. Kontrol Pompa Air Penyiraman Tanaman dan Penghitung
Siklus Kelembaban
Bagian ini berfungsi untuk mengukur kelembaban tanah,
mengaktifkan pompa penyiraman jika tanah kering, dan menghitung berapa kali
siklus penyiraman tersebut terjadi.
- Komponen
Utama:
- Sensor
kelembaban tanah (SOIL1): Memberikan output berupa tegangan
berdasarkan kelembaban tanah.
- Komparator
Non-Inverting (U2.B - Op-Amp): Membandingkan tegangan sensor dengan
tegangan referensi.
- Resistor
Variabel (RV3): Mengatur titik batas kelembaban Vref.
- Relay
(RL4) dan Transistor (Q2): Mengendalikan Pompa air penyiraman
tanaman.
- Pompa
air penyiraman tanaman: Bertugas menyiram tanaman.
- Counter
(U5) dan Seven Segment Display: Menghitung dan menampilkan siklus
penyiraman.
- Prinsip
Kerja - Kontrol Penyiraman:
- Deteksi
Kelembaban:
- Tegangan
dari sensor kelembaban tanah Vin masuk ke kaki inverting komparator
U2.B.
- Tegangan
referensi Vref dari RV3 masuk ke kaki non-inverting Vs.
- Pernyataan
Kunci: "Jika sensor mendeteksi kelembaban tanah < 30% atau Vin
maka pompa air penyiram tanaman aktif."
- Kondisi
Tanah Kering (Perlu Siram):
- Kelembaban
rendah berarti tegangan sensor Vin rendah.
- Jika
Vin output komparator U2.B akan menjadi HIGH (1) (Non-Inverting).
- Kondisi
Pompa Penyiraman Aktif:
- Output
HIGH (1) dari U2.B akan melalui Gerbang Logika (U1.A dan U1.B) dan
mengaktifkan Transistor Q2.
- Transistor
Q2 mengalirkan arus ke Relay RL4.
- Relay
RL4 menutup saklar dan mengaktifkan Pompa air penyiraman tanaman.
- Kondisi
Pompa Penyiraman Mati:
- Ketika
tanah menjadi lembab, tegangan sensor Vs akan naik.
- Jika
Vs output U2.B menjadi LOW (0), mematikan pompa.
- Prinsip
Kerja - Penghitung Siklus Kelembaban:
- Output
HIGH (1) dari komparator U2.B (saat pompa menyiram) juga menjadi sinyal CLOCK
yang melalui Gerbang Logika (U1.B dan U6.A) dan masuk ke Counter U5.
- Setiap
kali pompa penyiraman aktif, sinyal CLOCK akan naik, dan Counter U5
akan menghitung naik (menginkremen) satu siklus.
- Hasil
hitungan dari Counter U5 ditampilkan pada Seven Segment Display.
- Pernyataan
Kunci: "Menghitung berapa banyak terjadi kelembaban tanah dan
akan berhenti pada angka 5, dan pompa penyiram tanaman tidak
dapat difungsikan dan akan riset ke 0 pada malam hari."
- Batasan
Siklus (Angka 5): Rangkaian logika tambahan (Gerbang U5.B, U6.A,
U1.B) digunakan untuk mendeteksi ketika hitungan mencapai angka 5. Saat
hitungan mencapai 5, logika akan mencegah sinyal CLOCK lebih lanjut atau
menonaktifkan input ke pompa penyiraman (melalui U1.A/U1.B) hingga
counter di-reset.
- Reset
Malam Hari: Sinyal reset dari Deteksi Siang/Malam (poin 2) juga
terhubung ke Counter U5. Ketika Malam Hari (Sinyal Reset = 1),
Counter U5 akan direset kembali ke 0, dan pompa penyiraman dapat
mulai menghitung siklus dari awal lagi di hari berikutnya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar