Chapter 17

[menuju akhir]

 1. Pendahuluan [kembali]

        Silicon-Controlled Rectifier (SCR) merupakan salah satu jenis perangkat semikonduktor yang sangat penting dalam pengendalian daya dan konversi energi listrik. SCR termasuk dalam keluarga thyristor dan memiliki karakteristik unik yang memungkinkannya berfungsi sebagai saklar elektronik yang dikendalikan oleh sinyal kecil pada gerbangnya. Dalam aplikasi industri, SCR banyak digunakan dalam pengaturan kecepatan motor, sistem pemanas, pengendali tegangan, serta rangkaian penyearah terkendali.

 2. Tujuan [kembali]

● Penyearah yang dikendalikan silikon (SCR)
● Sakelar yang dikendalikan silikon (SCS)
● Sakelar pemutus gerbang (GTO)
● SCR yang diaktifkan cahaya (LSCR)
● Dioda dan diac Shockley
● Triac
● Fototransistor dan opto-isolator
● Transistor unijunction dan unijunction yang dapat diprogram

 3. Alat dan Bahan [kembali]

ALAT

Transistor NPN



                Transistor NPN merupakan jenis transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor. Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal, dan lain lain. 


Voltmeter


      Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik dalam besaran dan satuan tertentu. Batas ukur dalam voltm


BAHAN

 ·       Ground  


            Sebagai potensial nol


 ·       Power



            memberikan suplay tegangan dan arus listrik pada rangkaian elektronika.


    4. Dasar Teori [kembali]





5. Percobaan [kembali]

 a. Prosedur [kembali]

  1. Pasang SCR ke breadboard dengan pin sesuai data pinout: Anoda (A), Katoda (K), dan Gerbang (G).

  2. Hubungkan anoda SCR ke kutub positif sumber tegangan melalui lampu (beban).

  3. Hubungkan katoda SCR ke kutub negatif dari sumber tegangan (ground).

  4. Pasang resistor antara sumber positif dan terminal gerbang SCR.

  5. Pasang saklar tekan secara seri dengan resistor dan sambungkan ke terminal gerbang SCR.

  6. Periksa kembali semua sambungan untuk memastikan tidak ada kesalahan rangkaian.

  7. Aktifkan sumber tegangan dan tekan saklar sejenak untuk mengaktifkan SCR.


b. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]

SCR bekerja seperti saklar elektronik yang hanya menghantarkan arus dari anoda ke katoda ketika diberi sinyal pemicu di gerbang (gate). Dalam kondisi normal (tanpa sinyal di gerbang), SCR berada dalam keadaan OFF (tidak menghantarkan) meskipun tegangan antara anoda dan katoda mencukupi.

Setelah diberikan pulsa kecil pada terminal gerbang, SCR berpindah ke kondisi ON (menghantarkan), dan tetap berada dalam kondisi tersebut meskipun sinyal gerbang dihentikan. SCR akan tetap ON selama arus anoda-ke-katoda tetap mengalir di atas arus minimum tertentu (holding current). Untuk mematikannya, arus tersebut harus dihentikan (misalnya, dengan memutus sumber atau beban).

Dalam rangkaian ini, setelah saklar ditekan, SCR menyala dan lampu menyala sebagai indikator bahwa arus mengalir. SCR akan tetap menghantarkan arus hingga suplai daya dihentikan.

-Rangkaian 17.3




-Rangkaian 17.4












c. Video Simulasi [kembali]







6. Download File [kembali]


[menuju awal]

Chapter 10

[menuju akhir]

 1. Pendahuluan [kembali]

        Penguat operasional, atau op-amp, adalah penguat diferensial dengan penguatan sangat tinggi dengan impedansi masukan tinggi dan impedansi keluaran rendah. Penggunaan umum penguat operasional adalah untuk menyediakan perubahan amplitudo tegangan (amplitudo dan polaritas), osilator, rangkaian filter, dan berbagai jenis rangkaian instrumentasi. Op-amp berisi sejumlah tahap penguat diferensial untuk mencapai penguatan tegangan yang sangat tinggi.

 2. Tujuan [kembali]

·       Memahami apa yang dilakukan oleh penguat diferensial
·       Mempelajari dasar-dasar penguat operasional
·       Mengembangkan pemahaman tentang apa itu operasi mode umum
·       Menjelaskan operasi input ujung ganda

 3. Alat dan Bahan [kembali]

ALAT

  ·       Osiloskop  


             

            Sebagai instrumen melihat gelombang.


      ·      Signal Generator  



            Sebagai penghasil gelombang

BAHAN


          ·       Vsine


            Sebagai sumber tegangan.


           ·       Amplifier



            digunakan untuk memperkuat atau memeperbesar sinyal output baik sinyal AC maupun DC


  

 ·       Ground  


            Sebagai potensial nol


 ·       Power



            memberikan suplay tegangan dan arus listrik pada rangkaian elektronika.


    4. Dasar Teori [kembali]







5. Percobaan [kembali]

 a. Prosedur [kembali]

  • Pasang Transistor NPN

    • Kolektor → ke salah satu ujung lilitan primer transformator

    • Emitor → ke ground melalui resistor emitter

    • Basis → ke sumber sinyal melalui resistor basis

  • Pasang Transformator

    • Lilitan primer → kolektor transistor

    • Lilitan sekunder → speaker (atau resistor 8 ohm)

  • Tambahkan Power Supply

    • Ujung lain lilitan primer transformator → +Vcc (misal 12V)

    • Ground power supply → ground rangkaian

  • Pasang Kapasitor Bypass

    • Paralelkan kapasitor dengan resistor emitter untuk meningkatkan gain

  • Hubungkan Ground

    • Pastikan semua komponen ground tersambung

  • Jalankan Simulasi

    • Jalankan dan amati output sinyal di speaker dengan oscilloscope atau virtual instrument di Proteus

     


    b. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]

  • Penguatan Sinyal Input:

    • Sinyal audio kecil dari generator masuk ke basis transistor.

    • Transistor memperkuat arus, menghasilkan arus kolektor besar.

  • Transfer Energi melalui Transformator:

    • Arus kolektor mengalir melalui lilitan primer transformator.

    • Perubahan arus ini menimbulkan tegangan di lilitan sekunder.

  • Output ke Beban (Speaker):

    • Tegangan di lilitan sekunder mendorong arus ke speaker.

    • Transformator menyesuaikan impedansi agar daya maksimum dapat ditransfer ke speaker.

  • Impedansi Matching:

    • Transformator memungkinkan output transistor (impedansi tinggi) cocok dengan speaker (impedansi rendah), meningkatkan efisiensi.

  • Isolasi DC:

    • Transformator mencegah arus DC mengalir ke speaker, melindungi beban dan menjaga fidelitas suara.

  •  

    -Rangkaian 10.2



    -Rangkaian 10.3





    -Rangkaian 10.8




    c. Video Simulasi [kembali]







    6. Download File [kembali]


    [menuju awal]

    FIG 14.7 ,FIG. 14.8 dan 14.11

    [menuju akhir]
     

    1. Pendahuluan (kembali)


        Rangkaian bias tetap (fix bias) untuk transistor ini cukup sederhana karena hanya terdiri atas dua resistor RB dan RC. Kapasitor C1 dan C2 merupakan kapasitor kopling yang berfungsi mengisolasi tegangan dc dari transistor ke tingkat sebelum dan sesudahnya, namun tetap menyalurkan sinyal ac-nya. 

        Rangkaian bias tetap adalah rangkaian sederhana yang menggunakan resistor untuk memberikan tegangan tetap ke basis transistor. Ini mengendalikan arus transistor sehingga dapat menguatkan sinyal input menjadi sinyal output yang lebih besar. Komponen utamanya yaitu Transistor yang merupakan komponen aktif yang menguatkan sinyal. Selanjutnya ada resistor yang digunakan untuk memberikan tegangan bias ke basis transistor.
       

    2. Tujuan (kembali)

         * Dapat memahami dan mengetahui mengenai konfigurasi bias tetap.
         * Dapat memahami mengenai bias pembagi tegangan.

    3. Alat dan bahan (kembali)

    A.Alat/Instrument

      1). Voltmeter

        Voltmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dari dua titik potensial listrik.


    Spesifikasi

    Jangkauan pengukuran(Range) : 3V

    Keakuratan : 1%

    Skala : linier

    Sensitifitas : 1 ohm/m

    Tipe jarum : elektromagnet

    B.Bahan

     1). Ground

        Ground adalah titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya arus bolak balik, bisa juga disebut sebagai titik patokan dari berbagai titik tegangan pada rangkaian elektronika.

    Spesifikasi

        2). Resistor

        Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian atau juga berfungsi sebagai terminal antar dua komponen elektronika.

            

        Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.

    Berikut adalah simbol resistor dalam bentuk gambar yang sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika,


    Berikut merupakan nilai resistor berdasarkan kode warna,


    Spesifikasi

        3). Kapasitor

        Kapasitor adalah perangkat yang dapat menyimpan energi dalam medan listrik dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal muatan listrik.

    Spesifikasi:

    Kapasitansi: 10nF
    Tegangan Kerja: 50V - 100V
    Toleransi: 5%,10% dan 20%
    Jenis Dieletrik: Keramik dan plastik
    Suhu Kerja: -55 C sampai 125 C

        4). Transistor

        Transistor merupakan alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.

     Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks. Transistor pada umumnya terbuat dari bahan semikonduktor seperti Germanium, Silikon, dan Gallium Arsenide.

    Spesifikasi

        5). Baterai

        Baterai berfungsi untuk meyediakan atau menyuplai energi listrik bagi alat elektronik tanpa harus tersambung ke listrikBaterai adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik.

     
    Spesifikasi:

    • Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
    • Output voltage: dc 1~35v
    • Max. Input current: dc 14a
    • Charging current: 0.1~10a
    • Discharging current: 0.1~1.0a
    • Balance current: 1.5a/cell max
    • Max. Discharging power: 15w
    • Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
    • Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s, nimh, cd 1-16s
    • Ukuran: 126x115x49mm
    • Berat: 460gr

    4. Dasar Teori (kembali)

    Voltage Series Feedback adalah salah satu dari empat konfigurasi dasar umpan balik negatif dalam penguat.
    Disebut juga "series-shunt feedback" karena sinyal umpan balik diambil dari tegangan output (shunt) dan dimasukkan secara seri pada input.







     


    AspekPenjelasan
    Pengambilan Umpan BalikDari tegangan output
    Penerapan Umpan BalikDisisipkan secara seri ke input
    Parameter yang DistabilisasiGain tegangan (Voltage Gain)
    Impedansi InputNaik (meningkat)
    Impedansi OutputTurun (menurun)
    Nama LainSeries-Shunt Feedback



    Current Series Feedback adalah konfigurasi di mana sinyal umpan balik diambil dari arus output dan diberikan kembali secara seri ke input.

    Disebut juga sebagai Series-Series Feedback, karena:

    • Output → diambil sebagai arus (shunt)

    • Input → diberikan secara seri

    Karakteristik Current Series Feedback

    AspekPenjelasan
    Jenis Sinyal yang DiambilArus output
    Cara Masuk ke InputSecara seri
    Parameter yang DistabilisasiCurrent gain (Ai)
    Impedansi InputNaik (meningkat)
    Impedansi OutputNaik (meningkat)
    Nama LainSeries-Series Feedback







    5. Percobaan (kembali)

    a) Prosedur

        1. siapkan komponen rangkaian yang diperlukan pada proteus.
        2. susunlah komponen-komponen tersebut sesuai petunjuk menjadi suatu rangkaian   yangkompleks.
        3. setelah semua komponen terangkai, maka cobalah untuk menjalankannya.

    b) Rangkaian simulasi dan prinsip kerja (kembali)





    .







    c) Video simulasi

    Rangkaian 4.2

    Rangkaian 4.3


    Rangkaian 4.4

    Rangkaian 4.5

    Rangkaian 4.6

    Rangkaian 4.7

    Rangkaian 4.9

    Rangkaian 4.10

    Rangkaian 4.11





    6. Download file (kembali)

    Download rangkaian 4.2    (klik disini)
    Download rangkaian 4.3    (klik disini)
    Download rangkaian 4.4    (klik disini)
    Download rangkaian 4.5    (klik disini)
    Download rangkaian 4.6    (klik disini)
    Download rangkaian 4.7    (klik disini)
    Download rangkaian 4.9    (klik disini)
    Download rangkaian 4.10  (klik disini)
    Download rangkaian 4.11  (klik disini)

    Download video rangkaian 4.2    (klik disini)
    Download video rangkaian 4.3    (klik disini)
    Download video rangkaian 4.4    (klik disini)
    Download video rangkaian 4.5    (klik disini)
    Download video rangkaian 4.6    (klik disini)
    Download video rangkaian 4.7    (klik disini)
    Download video rangkaian 4.9    (klik disini)
    Download video rangkaian 4.10  (klik disini)
    Download video rangkaian 4.11  (klik disini)




























       



    SOAL 1

    [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] Bantal Pencegah Ngorok dan Anti Sakit Leher DAFTAR ISI 1.Tujuan 2. Alat dan Bahan 3. Dasar Teori ...