RLC Paralel


RLC PARALEL




     1. Prosedur[kembali]

  • a. Buatlah rangkaian seperti gambar rangkaian simulasi di bawah

    b. Pilih nilai Xa,Xb, dan Xc sesuai dengan kondisi yang sudah ada

    c. Hidupkan catu daya, sesuaikan dengan data besar sumber tegangan yang digunakan

    d. Ukur tegangan, dan arus pada titik yang ditentukan

    e. Hitung nilai impedansi dari rangkaian yang disimulasikan


 2. Hardware [kembali]







 3. Rangkaian Simulasi Dan Prinsip Kerja [kembali]



Rangkaian Simulasi :



Prinsip Kerja :Rangkaian RLC paralel ini  terdiri dari resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C) yang dihubungkan secara paralel serta Rangkaian ini dihubungkan ke sumber tegangan AC dengan Amplitudo 12V dan Frekuensi 60Hz.Resistor, induktor, dan kapasitor mempengaruhi arus yang mengalir melalui rangkaian ini.Resistor, induktor, dan kapasitor dalam rangkaian RLC paralel bekerja sama untuk meminimalisir efek bolak-balik yang terjadi pada arus AC

 4. Video Demo [kembali]



Vidio Demo RLC Paralel






 5. Kondisi [kembali]

Nilai yang dimasukkan :

V = 12 V
Frekuensi = 60 Hz (jika ada)

Xa = Resistor 100 Ohm
Xb = L3 = 1mH
Xc = Kapasitor 10 uF

  

6.Vidio Penjelasan [kembali]



Vidio Rangkaian Simulasi RLC Paralel






 7. Download File [kembali]

                      [Download file Rangkaian RLC Paralel [klik disini

RLC Seri


RLC SERI




     1. Prosedur[kembali]


  • RC Seri:

    a.Buatlah rangkaian seperti gambar rangkaian Simulasi dibawah

    b. Pilih nilai Xa, Xb, dan Xc sesuai dengan kondisi yang sudah ada

    c. Hidupkan catu daya, sesuaikan dengan data besar sumber tegangan yang digunakan

    d. Ukur tegangan, dan arus pada titik yang ditentukan

    e. Hitung nilai impedansi dari rangkaian yang disimulasikan

 2. Hardware [kembali]








 3. Rangkaian Simulasi Dan Prinsip Kerja [kembali]

Rangkaian Simulasi :

RC Seri :



Gambar 1. Rangkaian RC Seri

Prinsip Kerja:Rangkaian RC seri  ini terdiri dari  2 Komponen yaitu resistor (R) dan kapasitor (C) yang dihubungkan secara seri dan dihubungkan ke sumber tegangan AC(Dengan Amplitudo 12V dan Frekuensi 60 Hz),Karena Rangkaian Seri maka Nilai Arus yang mengalir di setiap Hambatan bernnilai Sama dan Tegangan di masing-masing Hambatan akan berbeda,Sebelumnya kita perlu mencari nilai Impedansi(Z)

Dimana Xc Harus dicari Terlebih Dahulu nilainya dengan  Rumus (1/wC). 

                                                                                       

                                               


RLC Seri :



Gambar 2. Rangkaian RLC Seri
Prinsip Kerja :Rangkaian RLC seri ini terdiri dari resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C) yang dihubungkan secara seri dan  dihubungkan ke sumber tegangan AC ,Ke-3 Komponen Hambtan pada rangkaian RLC seri bekerja sama untuk meminimalisir efek bolak-balik yang terjadi pada arus AC.
Arus pada Rangkaian Ini dapat dicari dengan V/Z,Arus akan Sama nilainya dengan Arus yang mengalir dimasing-masing Hambatan dalam Rangkaian ini. Dalam Rangkaian ini Resistor bersifat  mengurangi tegangan AC yang terjadi pada induktor dan kapasitor, sementara induktor dan kapasitor Bersifat menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh tegangan AC




 4. Video Demo [kembali]




Vidio Demo RLC seri




Vidio Penjelasan Blok

 5. Kondisi [kembali]

Nilai yang digunakan :
V= 12 V
f = 60 Hz (jika ada)

RC Seri :
Xa = Resistor 100 Ohm
Xb = Resistor 100 Ohm
Xc = Kapasitor 10 uF

RLC Seri :
Xa = Resistor 100 Ohm
Xb = L2 1mH
Xc = Kapasitor 10 uF

6.Vidio Penjelasan [kembali]



Vidio Rangkaian Simulasi RC Seri



Vidio Rangkaian Simulasi RL  seri









 7. Download File [kembali]

RLC Seri Dan RLC Paralel

MODUL 4






MODUL  4

                                                       RLC Seri Dan RLC Paralel


1. Pendahuluan[Kembali]

 rangkaian RLC, yaitu rangkaian yang terdiri dari kombinasi resistor, inductor, dan kapasitor.Masing-masing komponen ini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap arus dan tegangan listrik.

Mempelajari Rangkaian ini  dengan memahami perilaku rangkaian RLC ketika dialiri oleh arus bolak-balik (AC). Terdapat 2 Rangkaian RLC, yaitu rangkaian RLC seri dan rangkaian RLC paralel.

Pada rangkaian seri, semua komponen dihubungkan  secara Seri  dan arus yang mengalir pada tiap-tiap komponen akan Sama. Sedangkan pada rangkaian paralel,tegangan pada setiap komponen akan sama sementara arus total akan menjadi penjumlahan arus pada masing-masing cabang.

Dengan memahami karakteristik RLC seri dan paralel, maka kita bisa menghitung impedansi (hambatan total) rangkaian, menganalisis pergeseran fasa antara arus dan tegangan, serta memahami konsep resonansi yang terjadi pada rangkaian RLC Serta dapat  menganalisis berbagai perilaku rangkaian elektronika yang menggunakan komponen ini.

2. Tujuan[Kembali]  

  1. 1. Dapat mengetahui bagaimana prinsip kerja rangkaian RLC seri dan RLC paralel

    2. Dapat membuktikan impedansi (Z) dari sebuah rangkaian RLC seri dan RLC paralel

    3. Dapat mempelajari hubungan antara impedansi dengan reaktansi kapasitif, reaktansi induktif, dan sudut fasa pada rangkaian RLC seri dan RLC paralel

    4. Dapat membuktikan hubungan antara tegangan (V), tegangan melewati R (VR), dan tegangan melewati C (VC), tegangan melewati L (VL).

     

      

3. Alat dan Bahan[Kembali]

    1. A. Alat

      1. Instrument


      Multimeter



      2. Module



      3. Base Station

      4. Jumper

        Jumper



      B. Bahan



      Resistor

      Kapasitor

      Induktor

          
      Lampu

       




4. Dasar Teori[Kembali]

  • A. Resistor


    Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.

    Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

    Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

    Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
    Tabel Kode Warna Resistor

    Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :
    Cara menghitung nilai resistor 4 gelang

    Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
    Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
    Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
    Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

    Contoh :

    Gelang ke 1 : Coklat = 1
    Gelang ke 2 : Hitam = 0
    Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
    Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
    Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

    Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :
    Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna

    Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
    Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
    Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
    Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
    Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

    Contoh :

    Gelang ke 1 : Coklat = 1
    Gelang ke 2 : Hitam = 0
    Gelang ke 3 : Hijau = 5
    Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
    Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
    Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.



    Contoh-contoh perhitungan lainnya :

    Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
    Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi

    Cara menghitung Toleransi :
    2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
    2200 – 5% = 2.090
    2200 + 5% = 2.310
    ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm

    B. Kapasitor

    Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. 

    C. Induktor

    Induktor adalah komponen pasif yang terdiri dari kumparan kawat yang melingkar pada inti magnetik. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan tersebut, sebuah medan magnet dihasilkan di sekitar induktor. 

    Perubahan arus listrik dalam induktor menghasilkan tegangan balik yang dikenal sebagai induktansi. Pengukuran induktansi biasanya dilakukan dalam satuan henry (H).

    D. Rangkaian RLC

    Rangkaian RLC adalah rangkaian listrik yang tersusun atas resistor, induktor, dan kapasitor baik secara seri maupun paralel. Rangkaian ini dapat dikatakan rangkaian RLC karena sesuai dengan lambang dari masing masing komponennya yaitu, ketahanan atau hambatan (R), induktor (L), dan kapasitor (C)

            1. RLC Seri

    Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R), induktor (L) dan kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC dan disusun secara seri. Hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut resistansi, hambatan yang dihasilkan oleh induktor disebut reaktansi induktif (XL), dan hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor disebut reaktansi kapasitif (XC). Ketiga besar hambatan tersebut ketika digabungkan dalam disebut impedansi (Z) atau hambatan total.

    Ketiga hambatan tersebut (R, XL dan XC) mengalir arus (i) yang sama sehingga diagram fasor arus diletakkan pada t=0. Tegangan pada resistor (VR) berada pada fasa yang sama dengan arus, tegangan (VL) pada reaktansi induktif (XL) mendahului arus sejauh 90º, dan tegangan (VC) pada reaktansi kapasitif (XC) tertinggal oleh arus sejauh 90º

    Impedansi pada rangkaian RLC seri bisa dihitung dengan rumus :


    Sedangkan impedansi juga dapat dihitung dengan menggunakan sudut :

            2. RLC Parallel



    Rangkaian RLC paralel adalah sebuah rangkaian listrik yang terdiri dari resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C) yang terhubung secara paralel. 

    Impedansi dari rangkaian RLC paralel dapat dihitung dengan :

    Pada rangkaian RLC paralel di atas, kita dapat melihat bahwa tegangan suplai, V S, berlaku umum untuk ketiga komponen sedangkan arus suplai I S terdiri dari tiga bagian. Arus yang mengalir melalui resistor, I R , arus yang mengalir melalui induktor, I L dan arus yang melalui kapasitor, I C . Tetapi arus yang mengalir melalui setiap cabang dan oleh karena itu setiap komponen akan berbeda satu sama lain dan juga terhadap arus suplai, I S . Total arus yang diambil dari suplai tidak akan menjadi jumlah matematis dari tiga arus cabang individual namun jumlah vektornya.



          Download Tugas Pendahuluan 

  • Download Laporan Akhir 

Ic Regulator

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Hardware 2. Prosedur Percobaan 3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja 4. Kondisi ...